Harga Gandum yang Sangat Tidak Dapat Diprediksi Ada di Depan

Harga gandum berjangka berada di dekat $6,30 per bushel pada akhir Desember, siap untuk mengakhiri tahun 2023 sekitar 15% lebih rendah dari tahun ke tahun. Pasokan global yang melimpah dari produsen-produsen utama seperti Rusia dan Amerika Selatan melebihi risiko gangguan pasokan yang berasal dari perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Perkiraan USDA terbaru menunjukkan panen gandum Rusia pada 2023/2024 dapat mencapai 90 juta metrik ton, mendekati rekor musim lalu yang mencapai 92 juta. Hal ini akan mendorong surplus gandum yang dapat diekspor Rusia ke level tertinggi sepanjang masa sebesar 50 juta ton, terbesar di dunia. Hasil panen yang melimpah di Amerika Selatan semakin meningkatkan persediaan global, memperbesar penurunan harga gandum berjangka ke level terendah selama tiga tahun di bulan September. Namun, infrastruktur yang rusak di Ukraina akibat serangan militer Rusia, dikombinasikan dengan penghentian koridor ekspor biji-bijian Laut Hitam di awal tahun ini, membatasi ekspor Ukraina, sehingga membatasi penurunan harga lebih lanjut. 

Melihat ke masa depan, prospek di tahun 2024 masih belum pasti. Apabila konflik di Ukraina meningkat, menyebabkan gangguan pada produksi atau ekspor gandum oleh produsen-produsen utama, harga bisa melonjak meskipun ada stok yang cukup. Selain itu, kondisi cuaca yang tidak menguntungkan seperti kekeringan atau banjir di area-area pertumbuhan penting dapat menghambat hasil panen. Sebagai alternatif, gencatan senjata yang dinegosiasikan dan kapasitas ekspor yang diperluas dapat memungkinkan Ukraina untuk melanjutkan panen dan pengiriman secara normal. Potensi dimulainya kembali ekspor Ukraina ini dikombinasikan dengan cuaca yang ideal dan rekor produksi Rusia di tahun berikutnya dapat memicu penurunan lebih lanjut pada harga gandum berjangka. Banyak hal yang bergantung pada perkembangan geopolitik dan panen di awal tahun 2024. Selain itu, kekuatan permintaan gandum global memainkan peran penting, dengan perlambatan pertumbuhan konsumsi yang berpotensi memperburuk kelebihan persediaan. Secara khusus, resesi di Eropa atau Asia yang mengurangi permintaan makanan akan menyebabkan penurunan lebih lanjut pada harga gandum berjangka. 

(Wheat USd/Bu，Five-year Chart) 

Disclaimer  

Komentar, berita, penelitian, analisis, harga, dan semua informasi yang terkandung dalam artikel hanya berfungsi sebagai informasi umum untuk pembaca dan tidak menyarankan saran apa pun. Ultima Markets telah mengambil langkah-langkah yang wajar untuk memberikan informasi terkini, namun tidak dapat menjamin keakuratannya, dan dapat melakukan perubahan tanpa pemberitahuan. Ultima Markets tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul akibat penggunaan informasi yang diberikan. 

marketing

See Full Bio